Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno, gerak cepat menggali potensi pelaku ekonomi kreatif DKI Jakarta, khususnya di Jakarta Barat, menghadirkan produk-produk ekonomi kreatif unggulan dan berdaya saing.
Menurutnya kesempatan pengembangan kewirausahaan program pengembangan Kabupaten/Kota (KaTa) Kreatif Indonesia juga perlu dikembangkan di ibu kota. Dijelaskan DKI Jakarta memiliki deretan usaha kreatif namun banyak yang belum dikembangkan.
“DKI Jakarta, khususnya Jakarta Barat, memiliki keunikan daya tarik yang dapat menjadi potensi. Sehingga dapat terus dimaksimalkan untuk menggerakkan ekonomi dan menciptakan lapangan kerja,” katanya secara daring saat workshop Inovasi dan Kewirausahaan Kabupaten/Kota Kreatif, Jumat (3/9/2021).
Tahapan kegiatan dilakukan gerak cepat dimulai dari pemetaan dan pengusulan subsektor ekraf unggulan melalui kegiatan dengan uji petik terhadap empat unsur atau elemen penilaian mandiri Kabupaten/Kota Kreatif Indonesia (PKM3I), yaitu 17 subsektor ekonomi kreatif, kreator atau pelaku ekraf (ABCG-M), rantai nilai ekraf dan keterkaitan backward-forward linkage.
Ia memberikan contoh peninggalan kolonial Belanda seperti Batavia Lama (Old Batavia), Museum Fatahillah atau Chinatown yang menjadi aset penting pengembangan kepariwisataan dan ekonomi kreatif yang dapat saling melengkapi satu sama lain. Deretan potensi tersebut, masih banyak peluang ataupun ide-ide kreatif untuk terus digali.
Di subsektor kuliner misalnya, banyak kuliner khas tempo dulu yang kuat akan story telling.
“Jakarta sebagai ibu kota merupakan melting point tempat budaya nusantara dan budaya kosmopolitan berinteraksi satu sama lain. Jadi kita bisa menggabungkan kuliner khas tempo dulu dari Eropa, Tiongkok, maupun Timur Tengah, yang menurut saya sangat berpotensi untuk lebih dikembangkan di masa depan,” urai Sandiaga.
Untuk itu, program ini diharapkan mampu melakukan pengembangan usaha kreatif di ibu kota. Selain meningkatkan kualitas ada juga peningkatan sumber daya manusia sehingga mampu menciptakan lapangan pekerjaan di ibu kota. Menurutnya, ini adalah rangkaian pengembangan KaTa Kreatif Indonesia ini, Kemparekraf menyelenggarakan kegiatan Workshop Peningkatan Inovasi dan Kewirausahaan sebagai bentuk fasilitasi pengembangan potensi ekonomi kreatif, sebagaimana yang akan dilaksanakan di 25 Kabupaten/Kota.
Kegiatan workshop dilakukan secara luring di dua lokasi yaitu Hutan Mangrove PIK dan Pullman Hotel, berupa pemberian materi terkait peningkatan inovasi dan kewirausahaan yang dilanjutkan dengan sesi diskusi dan tanya jawab antara narasumber dengan pelaku ekonomi kreatif subsektor kuliner dari komunitas kuliner di Kota Administrasi Jakarta Utara dan Jakarta Barat. Untuk kegiatan workshop di Kota Administrasi Jakarta Utara dan Jakarta Barat masing-masing akan dihadiri oleh 45 pelaku ekonomi kreatif. (*/cr2)
Sumber: aceh.siberindo.co