oleh

Presiden Jokowi Harap Program Vaksinasi Capai Target 2 Juta Per Hari pada Agustus 2021

Meski target 1 juta dosis vaksinasi Covid-19 per hari pada Juli belum tercapai pemerintah menargetkan 2 juta per hari pada Agustus 2021. Bahkan Presiden Jokowi meminta agar bisa sampai 2,5 juta dosis per hari.

Dari data vaksinasi yang dihimpun Beritasatu.com sampai Jumat (30/7/2021) pagi, selama Juli 2021 hanya ada delapan hari yang mencapai 1 juta dosis. Rata-rata mingguannya tidak stabil merangkak naik melainkan naik turun.

Rata-rata mingguan sempat mencapai titik tertinggi pada minggu ketiga namun kemudian melorot lagi.

Seperti diberitakan, Presiden Jokowi menyatakan dirinya telah menetapkan target sebanyak 1 juta penyuntikan dosis vaksin Covid-19 per hari, mulai Juli 2021.Data Penerima Vaksin Covid-19 sampai 29 Juli 2021.

“Kita berharap pada bulan Juni ini target untuk vaksinasi per hari 700.000 itu betul-betul bisa tercapai sehingga di bulan Juli kita sudah masuk ke target vaksinasi per hari satu juta,” ujar Presiden Jokowi selepas peninjauan vaksinasi massal di Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI), Kota Depok, Jawa Barat, Rabu (9/6/2021).

Baca Juga  KSAD Jenderal Dudung Beri Kuliah Umum 10 ribu Mahasiswa di Gelora Bung Karno

Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan (Kemkes), Siti Nadia Tarmizi berdalih tidak tercapainya target 1 juta dosis vaksinasi per hari karena pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) darurat.

“Pergerakan masyarakat terbatas karena adanya PPKM darurat. Masyarakat juga takut keluar rumah karena ada peningkatan kasus Covid-19. Ini tentu berdampak besar pada target vaksinasi,” kata Nadia, Jumat (16/7/2021).

Lonjakan kasus Covid-19 juga berpengaruh. Tenaga kesehatan yang selama ini menjadi vaksinator, sebagian dialihkan untuk menangani kasus Covid-19. Selain itu ada pula yang terinfeksi Covid-19 sehingga berdampak pada target capaian suntikan per hari.

Sejak pertengahan Juli, vaksinasi digelar di berbagai tempat umum seperti mal atau pusat perbelanjaan.

Baca Juga  Gelar Rakernas 2021 Dibuka Presiden Jokowi, HIPMI Komitmen Dorong Anggota Terlibat Aktif Inovasi & Teknologi

Berdasarkan pantauan Beritasatu.com, antusiasme masyarakat cukup besar. Minat warga lebih besar ketimbang ketersediaan layanan vaksinasi. Buktinya banyak warga yang kecele mendaftar vaksinasi secara daring karena pihak penyelenggara menyatakan kuota sudah penuh.

Presiden sempat geram dan meminta agar stok vaksin yang ada segera dihabiskan. Hal ini disampaikan Jokowi dalam Ratas Evaluasi PPKM Darurat di Istana Merdeka, Jumat (16/7/2021), seperti yang ditayangkan dalam akun Youtube Sekretariat Presiden.

“Tolong dilihat betul angka-angkanya karena yang saya melihat data yang masuk, baik itu berupa vaksin jadi maupun bulk yang sudah masuk ke negara kita sudah 137 juta. Padahal yang sudah disuntikkan dalam vaksinasi itu kurang lebih 54 juta. Artinya stok yang ada baik mungkin di Bio Farma maupun di Kementerian Kesehatan atau mungkin di provinsi, di kabupaten, di kota, di rumah sakit, di puskesmas-puskesmas terlalu besar,” kata Jokowi.

Baca Juga  Mendikbudristek Nadiem Makarim Dapat Pujian Dari Presiden Jokowi

Kemkes sendiri belum berani memastikan terkait harapan Presiden untuk meningkatkan vaksinasi menjadi 2,5 juta dosis per hari. Nadia mengatakan, pihaknya akan fokus untuk mencapai angka 2 juta terlebih dahulu.

Anggota Komisi IX DPR, Netty Prasetiyani Aher menilai, masih rendahnya capaian vaksinasi nasional sebagai janji manis pemerintah.

“Rendahnya capaian vaksinasi ini memprihatinkan di tengah lonjakan kasus Covid-19. Janji pemerintah melakukan 2 juta dosis per hari hanya lip service. Realitanya, jumlah suntikan harian terus merosot,” kata Netty.

Menurut Netty, pemerintah harus melakukan evaluasi komprehensif terkait rendahnya capaian vaksinasi nasional. (*/cr2)

Sumber: banten.siberindo.co

News Feed