Site icon SIN Kalbar

HIPMI Berharap SMGP Aktif Tingkatkan Sumber Daya Manusia

Madina – Badan Pengurus Cabang Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (BPC HIPMI) Kabupaten Mandailing Natal (Madina) berharap kepada perusahaan pembangkit listrik tenaga uap panas bumi PT SMGP berperan aktif dalam meningkatkan sumber daya manusia di daerah itu.

Harapan tersebut disampaikan Ketua Umum HIPMI Madina, Mhd Zainal Arifin MSi kepada wartawan, Rabu (2/6).

“Selaku salah satu perusahaan yang berinvestasi di daerah kita. Kita berharap perusahaan berperan aktif dalam meningkatkan sumber daya manusia yang ada di daerah kita khususnya dalam pemberdayaan pengusaha-pengusaha lokal,” ujarnya.

Mengingat iklim investasi di Madina sedang baik dia meminta agar peluang tersebut disambut dengan baik para pengusaha lokal.

“Pengusaha lokal harus berkontribusi lebih besar dalam membangun daerah, jika ada investasi asing di daerah maka wajib melibatkan pengusaha lokal, kita bisa sediakan kebutuhan mereka, upaya ini juga dilakukan demi menjaga kestabilan ekonomi ditengah pandemi baik di daerah dan nasional,” jelas Zainal.

Mengingat perusahaan Panas bumi PT Sorik Marapi Geothermal Power (SMGP) merupakan salah satu proyek strategis nasional yang bergerak menyuplai pasokan listrik tentunya peran aktif perusahaan sangat diharapkan dalam mendukung program HIPMI khususnya dalam pemberdayaan pengusaha lokal itu.

“Untuk mengembangkan potensi-potensi pengusaha lokal tersebut, HIPMI akan selalu siap menjembatani rekan-rekan pengusaha muda sehingga dapat berkontribusi lebih besar dalam membangun Madina,” ungkapnya.

HIPMI Madina menekankan pentingnya mendorong iklim berinvestasi dari daerah hingga ke pusat. Dan, HIPMI Kabupaten Madina berkomitmen mengembangkan potensi pengusaha-pengusaha lokal itu terutama yang pemula.

“Hal ini sesuai misi BPP HIPMI dan Kementerian Investasi, bahwa pembangunan daerah harus melibatkan pengusaha-pengusaha lokal,” jelas Zainal.

Terkait soal pro kontra terhadap kehadiran SMGP di Madina, Zainal berpendapat bahwa itu hal yang wajar didalam demokrasi.

“Kalau ada yang melakukan penolakan itu adalah hak mereka. Tetapi yang kita minta masyarakat harus cerdas menilai dan melakukan kajian karena masyarakat juga yang merasakan manfaat dan dampak hadirnya investasi di daerah. Jangan sampai ego mengalahkan pemikiran sehat kita,” pintanya. (*/cr3)

Sumber: antaranews.com

Exit mobile version