oleh

Awas, Kasus Aktif Covid-19 di Jakarta Bertambah Dalam Seminggu

Jakarta – Masyarakat Jakarta atau masyarakat aktif di Jakarta dituntut untuk tetap waspada dan terlatih dalam menerapkan protokol kesehatan dalam pelaksanaan aktivitasnya. Pasalnya, jumlah kasus aktif Covid-19 kembali menjadi 400 pada pekan lalu.

“Jumlah kasus aktif di Jakarta naik sejumlah 23 kasus (dari sehari sebelumnya) sehingga jumlah kasus aktif sampai dengan 26 Desember 2021 seba

nyak 400 baik kasus orang yang masih dirawat maupun yang menjalani isolasi,” ujar Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta, Dwi Oktavia di Jakarta, Senin (27/12/2021) dilansir beritasatu.com.

Dibandingkan sepekan sebelumnya, 19 Desember, kasus aktif saat ini mengalami penambahan sebanyak 136 kasus di mana pada saat itu kasus aktifnya berada di angka 264 kasus. Dua pekan sebelumnya pada 12 Desember, kasus akifnya berada di angka 250 kasus. Sementara pada tiga pekan sebelumnya, 5 Desember, kasus aktifnya berada di angka 371 kasus.

Baca Juga  Perkumpulan Urang Banten (PUB) Rancang Lembaga Masyarakat Adat Banten

Jika mencermati data-data tersebut, tampak terjadi tren kenaikan kasus aktif Covid-19 dalam 4 pekan terakhir dan kenaikan dalam sepekan terakhir relatif tinggi. Meskipun demikian, kasus aktif Covid-19 per 26 Desember 2021, terhitung sangat kecil dibandingkan kasus positif Covid-19 keseluruhan. Bahkan kasus aktif tersebut, tidak mencapai angka 0,1% dari kasus positif Covid-19 secara total di Jakarta yang mencapai angka 864.992 kasus. Perlu diketahui, hasil tes antigen positif di Jakarta tidak masuk dalam total kasus positif karena semua dikonfirmasi ulang dengan PCR.

Bukan hanya kasus aktif Covid-19 di Jakarta yang mengalami kenaikan, tetapi juga angka positivity rate yang juga mengalami trend kenaikan meskipun tidak signifikan. Persentase kasus positif sepekan terakhir atau positivity rate di Jakarta sebesar 0,4%.

“Untuk positivity rate di Jakarta sebesar 0,4%, sedangkan persentase kasus positif secara total sebesar 11,2%. WHO juga menetapkan standar persentase kasus positif tidak lebih dari 5%,” ungkap Dwi.

Baca Juga  Polwan Polda Banten Berikan Himbauan Protokol Kesehatan

Padahal, testing PCR di Jakarta dalam sepekan terakhir (20-26 Desember) juga sangat tinggi, yakni hampir 10 kali lipat dari standar minimal yang ditetapkan WHO di mana dalam sepekan terakhir jumlah tes PCR sudah mencapai 96.757 orang. WHO menetapkan standar tes sebanyak 10.645 orang dites PCR per minggu di Jakarta. Sementara itu, total tes PCR DKI Jakarta kini telah mencapai 727.413 per sejuta penduduk. Dengan angka positivity rate 0,4%, maka jumlah yang terkonfirmasi positif Covid-19 dari 96.757 yang melakukan tes PCR di Jakarta sebanyak 387 orang.

Jika dibandingkan pada sepekan sebelumnya, 13-19 Desember lalu, positivity rate saat ini mengalami kenaikan 0,1% di mana pada saat itu, positivity ratenya berada di angka 0,3%. Pada pekan itu, jumlah yang melakukan tes PCR sebanyak 100.938 orang. Dengan demikian, jumlah yang terkonfirmasi positif Covid-19 dalam pekan tersebut (13-19 Desember) sebanyak 302 orang.

Baca Juga  Sandiaga Salahuddin Uno Gerak Cepat Gali Potensi Pelaku Ekonomi Kreatif DKI Jakarta

Sementara 2 pekan sebelumnya, 6-12 Desember, positivity ratenya berada di angka 0,2% dengan jumlah yang melakukan tes PCR sebanyak 91.957 orang dan yang terkonfirmasi positif Covid-19 sebanyak 184 orang.

Jika melihat data tersebut, terdapat kenaikan 0,1% setiap pekannya. Meskipun tidak signifikan, Pemprov DKI Jakarta meminta masyarakat Jakarta untuk tetap waspada apalagi dengan adanya varian baru Covid-19, Omicron.

“Pemprov DKI Jakarta masih terus berupaya mengendalikan pandemi Covid-19. Seiring dengan menerapkan 3T (testingtracing dan treatment), vaksinasi Covid-19 juga digalakkan dan kami minta masyarakat untuk segera melakukan vaksinasi. Kami juga minta kesadaran masyarakat untuk displin menerapkan protokol kesehatan, mengingat, vaksinasi Covid-19 saat ini hanya mengurangi dampak keterpaparan, masih terdapat kemungkinan tertular dan menularkan virus Covid-19 jika longgar terhadap protokol kesehatan dalam keseharian,” pungkas Dwi.(*/cr2)

News Feed